Apa itu "Teks Anekdot"?

Assalamu'alaikum,

Pengertian Teks Anekdot

Anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu dan mengesankan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti.

Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.

Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik.

Fungsi komunikasi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik.

Salah satu perbedaan antara humor dan anekdot adalah pada fungsinya. Humor hanya berfungsi untuk menghibur, sedangkan anekdot berfungsi untuk menyampaikan makna tersirat.
Makna tersirat anekdot berbeda dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja lebih mengarah pada tujuan yang ingin disampaikan oleh si pembuat kritik. Makna tersirat yang dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan melalui anekdot. Pesan moral itu dapat diruntut dari kritikan atau sindiran yang disampaikan lewat anekdot.
Kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Hal itu dapat dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan. Untuk itulah, pencerita menggunakan ungkapan yaitu berupa kata, frasa, atau kalimat yang bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya.


Struktur Teks Anekdot
Abstraksi

1. Abstraksi
merupakan bagian awal dari teks anekdot yang berisi gambaran awal atau masalah umum.

2. Orientasi
bagian dari teks anekdot yang berisi pendahuluan atau pembuka teks.

3. Krisis
krisis dalam teks anekdot merupakan bagian dari teks yang berisi munculnya suatu masalah di dalam teks.

4. Reaksi
bagian yang berisi tindakan atau upaya-upaya dari krisis (masalah di dalam teks).

5. Koda
merupakan bagian akhir atau penutup dari suatu teks anekdot.


Unsur Kebahasaan Teks Anekdot

A. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
bukti :
■Pada teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terdapat kalimat
(Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang    saksi.)
■Pada teks anekdot Nangka Impor terdapat kalimat
(Seorang diplomat yang baru ditempatkan di Belanda bercerita, Saya pernah makan     siang di sebuah restoran Indonesia sederhana di Amsterdam.)

B. Menggunakan kalimat retoris
kalimat retoris merupakan suatu kalimat yang berbentuk pernyataan yang tidak membutuhkan suatu jawaban.
bukti :
■Pada teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terdapat kalimat
(“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?”)

C. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat
Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu : Lalu, kemudian, setelah itu, ketika
Konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat : sehingga, karena, oleh sebab itu
bukti :
■Pada teks anekdot Cara Keledai Membaca Buku  terdapat kalimat
(Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasarudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.)
■Pada teks anekdot Nangka Impor terdapat kalimat
(Karena penasaran, maka saya bertanya)
■Pada teks anekdot Profesi Anak-anak Penjual Kue terdapat kalimat
(Bapak Presiden kemudian menggeleng-gelengkan kepala karena kagum. Lalu berbicara ke semua hadirin yang menyertai beliau

D. Menggunakan kata kerja aksi
Kata kerja aksi merupakan suatu kata yang menunjukkan aksi atau aktivitas yang dilakukan oleh si pelaku cerita atau kalimat. Kata kerja aksi dapat juga dikatakan dengan kata kerja aktif. Seperti menulis, membaca, dan berjalan.
bukti :
■Pada teks anekdot Dosen yang juga Menjadi Pejabat terdapat kalimat
(“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”)
■Pada teks anekdot Profesi Anak-anak Penjual Kue terdapat kalimat
(Lalu berbicara ke semua hadirin yang menyertai beliau.)
■Pada teks anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV terdapat kalimat
(Seorang warga melapor kemalingan.)
(‘Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”)
(sambil menatap polisi dengan penuh keheranan)

E. Menggunakan kalimat seru
bukti :
■Pada teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terdapat kalimat
(“Oh, maaf.”)
■Pada teks anekdot Dosen yang juga Menjadi Pejabat terdapat kalimat
(“Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”)
(“Loh, apa hubungannya?”)
Pada teks anekdot Mau Gaji Besar? terdapat kalimat
(“Wah, mau banget!! Gimana caranya??”)

F. Menggunakan kalimat perintah (imperative sentence)
bukti :
■Pada teks anekdot Mau Gaji Besar? terdapat kalimat
(“Kerja Pak!”)
■Pada teks anekdot Nangka Impor terdapat kalimat
(Setelah saya cicipi, percaya atau tidak, ternyata rasanya lebih enak daripada gudeg di Yogya yang asli!)
■Pada teks anekdot Kisah Peng adilan Tindak Pidana Korupsi terdapat kalimat
(“Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”)



*Semoga bermanfaat:)
Wassalamu'alaikum

Comments

Popular posts from this blog

PERANGAN OMAH JOGLO

Naskah Drama 4 Orang

FABEL : JERAPAH DAN TIKUS YANG BEKERJA SAMA